Gambar diatas adalah screenshot dari hasil pencarian dengan kata kunci “Siapa Rektor Telkom University” headline yang ditampilkan oleh Google adalah Rektorat Dr. Dida Diah…
Jika yang baca orang awam, tentu hal tersebut membuat yang bersangkutan mendapatkan informasi yang salah.
Hal tersebut harusnya bisa diminimalisir apabile website resmi merelease berita relevan dengan kata kunci tersebut.
Tapi bagaimana jika kasusnya adalah sudah ada berita resmi dari website lembaga, tapi tetap terjadi kesalahan informasi?
Hal tersebut terjadi karena kurang kuatnya keyword yang menjelaskan mengenai siapa yang menjabat sebagai Rektor di Telkom University, ini kesalahan umum yang biasanya dilakukan oleh para penulis berita resmi website suatu lembaga.
Copy writing
Ini masalah utama, pembuat berita bukan hanya sekedar menulis berita, karena berita dibuat untuk konsumsi internet, maka aturan penulisan juga dibuat yang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Yaitu dimulai dari penguatan kata kunci yang diulang dalam beberapa paragraf, sehingga bot search engine akan mengenali kata kunci utama berita tersebut mengenai apa.
Kemudian permainan judul, judul sangat penting mendeskripsikan isi berita yang disampaikan, kalau judul terlalu ngalor ngidul, tidak tertuju pada poin utama berita, nah ini akan bikin bot search engine tidak cepat mengenali poin utama berita.
Cek Meta Title dan Meta Description
Dalam SEO, selain ada title dan description bawaan berita, juga ada meta yang “behind the scene” perlu kita perhatikan, ini hanya akan dibaca oleh engine, kemudian bot engine akan menampilkan ke dalam hasil pencarian.
Pastikan jika anda menggunakan konfgurasi SEO tambahan berupa plugin atau script lainnya, meta tersebut di isi lakukan isian yang benar sesuai informasi yang ingin disampaikan, jangan dibiarkan otomatis terisi. Jika dibiarkan otomatis, biasanya meta ini akan mengambil beberapa kata dari paragraf 1, sedangkan paragraf 1 hanya berisi pengantar berita, bukan kata kunci utama berita.
Dan disitulah kesalahan informasi bermula… yaitu data search engine diambil hanya dari auto insert paragraf 1, which is kata pengantar
Alt Text
Alt text merupakan fitur yang wajib diisi ketika anda memasangkan sebuah gambar didalam website, hal tersebut bermanfaat untuk memberi tahu bot engine mengenai gambar tersebut menceritakan tentang apa?
Dengan adanya gambar didalam sebuah berita, hal itu akan memperkuat kata kunci utama yang ingin anda sampaikan, karena bot search engine akan mendapatkan lebih banyak informasi selain dari teks tulisan.
Namun kesalahan kebanyakan operator website adalah memasangkan gambar apa adanya, dimulai dari nama gambar dibiarkan random, title dan deskripsi gambar tidak pernah diisi.
Baiknya adalah anda lakukan untuk gambar utama:
- rename gambar sesuai judul berita
- isi title dan deskripsi gambar sesuai judul berita
- isi alt-text gambar sesuai judul berita
Dan jangan lupa sisipkan gambar pendukung lain, jadi minimal ada 2 gambar dalam 1 buah berita website, biar lebih oke si bot search engine mendapatkan infromasinya.
Saat ini informasi website bukan hanya dipakai oleh search engine, tapi juga oleh AI, yang lagi booming saat ini tentu chat GPT, awal awal chat GPT juga salah memberikan jawaban mengenai siapa rektor telkom university, dan biang keladinya memang SEO konten berita mengenai Rektor Telkom University itu tidak di set dengan benar.
Sayang banget kita sudah cape-cape bikin website, tapitidak ada informasi yang diserap oelh search engine dengan benar.
Cape gawe teu kapake
Gambar diatas diambil setelah 3 hari sejak screenshot pertama, ada perubahan, search engine sudah memberikan informasi yang benar. Itu artinya dia sudah mengenali data yang kita sajikan di website yang betulnya seperti apa.
Sumber data internet utamanya adalah dari website itu sendiri, sehingga data di website resmi suatu lembaga harus selalu diupdate untuk memastikan datanya masih valid.