Categories
Belajar Islam

Sultan Sulaiman al-Qonuni (Suleiman the Magnificent)

Golden Horn and Suleiman, the Magnificent Mosque. Sumber : https://c1.staticflickr.com/7/6096/6308424636_225c544969_z.jpgBeliau adalah Sulaiman al-Qonuni bin Salim, orang-orang Barat mengenalnya dengan Sulaiman yang agung atau Suleiman the Magnificent. Ia adalah salah satu sultan yang termasyhur dari kerajaan Turki Utsmani. Pemerintahannya berlangsung selama 48 tahun, dimulai dari tahun 926 H hingga 974 H. Dengan demikian, ia adalah sultan terlama dibanding sultan-sultan lainnya yang memerintah kerajaan Turki tersebut.Selama memerintah negara kekhalifahan Utsmani, ia berhasil menjadikan kerajaan ini begitu kuat dan berkuasa. Hal itu sangat tampak pada batas-batas wilayah Utsmani, yang luasnya belum pernah disaksikan pada masa sebelumnya. Kekuasaannya terbentang ke penjuru negeri dan pengaruhnya meliputi seluruh dunia, tidak heran jika ia menjadi penguasa dunia. Perkataannya didengarkan oleh seluruh negeri dan kerajaan lainnya. Menajemen dan tata perundangan kerajaannya begitu modern, tanpa menyelisihi syariat Islam yang memang dijaga, dimuliakan, dan dipegang teguh oleh keluarga Utsmani di setiap wilayah kekuasaan mereka. Ilmu pengetahuan dan sastra begitu maju serta arsitektur dan pembangunan begitu berkembang.Masa Pertumbuhan dan Awal PemerintahanAyah Sultan Sulaiman adalah Sultan Salim I dan ibunya bernama Hafshah. Sultan Sulaiman dilahirkan di Kota Trabzon tahun 900 H bertepatan dengan 1495 M. Saat ia dilahirkan, sang ayah menjabat amir daerah Trabzon. Ayahnya memberikan perhatian yang begitu besar padanya. Sedari kecil, ia dididik untuk mencintai ilmu dan sastra, mencintai ulama, ahli fikih, dan sastrawan. Sulaiman kecil dikenal sebagai seorang anak yang tekun dan memiliki kesungguhan. Kota Trabzon, kota kelahiran Sultan Sulaiman. Terletak di wilayah tenggara Republik Turki. Sumber : http://kisahmuslim.com/mengenal-sultan-sulaiman-al-qonuni-suleiman-the-magnificent/Tatkala ayahnya wafat pada 9 Syawal 926 H atau 22 September 1520 M, Sulaiman diangkat menjadi raja yang baru menggantikan ayahnya. Saat itulah secara langsung ia memegang urusan negara dan memainkan peranan utama dalam perpolitikannya. Di awal pelatikannya, ia membuka khotbahnya dengan membaca ayat,إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِSesungguhnya surat itu, dari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *