Categories
Belajar Islam Blogs

Orang yang beraqidah Asy’ariyah dan Maturidiyah bisakah jelaskan ini?

Prinsip menurut akidah Asy’ariyah Maturidiyah mereka mengedepankan akal dalam memaknai agama islam, sedangkan orang islam sebetulnya dituntut Sami’na Wa Atho’na (Kami Mendengar dan Kami Taat) kepada Alquran, Assunnah, sesuai pemahaman para sahabat rosulullah dalam beribadah kepada Allah.

Di tautan link berikut ini dituliskan beberapa ayat dan hadits yang menyebutkan Allah memiliki wajah, lengan, tangan, jari, kaki. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/shahih/article/download/4027/2017

Akidah saya, mempercayai bahwa Allah memiliki kesemua hal tersebut, sesuai dengan yang Allah sampaikan di Alquran, namun bagaimananya kita tidak mengetahuinya kita kembalikan kepada Allah, karena Allah itu maha agung berbeda dengan makhluk ciptaanya, termasuk mengenai Allah beristiwa’ di atas arsy, istiwa’-nya Allah tentulah tidak sama dengan bersemayamnya makhluk/manusia pada suatu tempat.

Orang yang mengaku berakidah Asy’ariyah Maturidiyah, mentakwil bahwa apa yang Allah sampaikan, bahwa Allah menggunakan tangan dalam menciptakan alam semesta ini, dengan mengartikan bahwa tangan itu kekuatan.

Kemudian mereka tidak mempercayai bahwa Allah سبحانه و تعالى beristiwa’ diatas arsy, karena kata mereka itu sama artinya Allah butuh tempat, sedangkan yang butuh tempat maka sama dengan makhluk. Sehingga Allah itu bukan di arys, tapi dimana-mana.

Saya malah jadi bingung dengan pendapat itu… Karena bertabrakan dengan peristiwa isra mi’raj nabi Muhammad ﷺ yang pergi ke langit ke tujuh, sedangkan langit ada diatas. Kalau Allah سبحانه و تعالى ada dimana-mana, ngapain rosul diangkat ke atas, ngga diem aja di makkah atau masjidil aqso palestine kan bisa langsung ketemu Allah yang ada dimana-mana? betul?

Dan mengenai persitiwa percakapan nabi musa عَلَيْهِ السَّلَامُ dengan Allah سبحانه و تعالى, bagaimana coba mereka menjelaskan, bahwa Allah memang berbicara.

Prinsip menurut akidah Asy’ariyah Maturidiyah mereka mengedepankan akal dalam memaknai agama islam, sedangkan orang islam sebetulnya dituntut Sami’na Wa Atho’na (Kami Mendengar dan Kami Taat) kepada Alquran, Assunnah, sesuai pemahaman para sahabat rosulullah dalam beribadah kepada Allah.

Namun kita tidak boleh mengkafirkan orang-orang yang berakidah Asy’ariyah Maturidiyah, karena tidak ada ulama terdahuluyangmencontohkan demikian.

Simak video https://www.youtube.com/watch?v=eDRMaRp3GAo

Referensi prinsip pemikiran akal mereka dapat dibaca di https://asysyariah.com/penyimpangan-penyimpangan-asyariyah/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *