Categories
Kepemimpinan dan Manajemen

Meneruskan Tongkat Estafet Kepemimpinan

Source : http://leadershipqb.com/index.php?option=com_content&view=article&id=81:meneruskan-tongkat-estafet-kepemimpinan&catid=39%:betti-content&Itemid=30

Tanggung jawab pemimpin, bukan hanya  membuat organisasinya tumbuh, berkembang dan berkinerja cemerlang, tetapi juga mempersiapkan pemimpin masa depan, agar perpindahan tongkat estafet kepemimpinan dapat berlangsung mulus.

Minggu lalu, sebagai anggota Majelis Amanat ITB, saya menyaksikan pelantikan rektor baru ITB periode 2010-2014. Prof. Dr. Akhmaloka, menggantikan rektor periode sebelumnya, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc.

Pelantikan ini merupakan klimaks dari proses pemilihan rektor yang berlangsung sejak 4 Juli 2009 yang telah dipublikasikan melalui media, dilanjutkan dengan pendaftaran, proses klarifikasi-verifikasi dan seleksi, kemudian panel diskusi di mana 22 calon rektor melakukan paparan dan tanya jawab di hadapan panelis yang terdiri dari anggota Majelis Wali Amanat (MWA), wakil Majelis Guru Besar, wakil Senat Akademik, serta wakil tokoh senior ITB.

Proses ini kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno MWA ITB, di mana dipilih sepuluh dari 22 calon untuk mengikuti proses pemilihan di Senat Akademik ITB, yang mencakup interaksi dengan masyarakat dan Senat Akademik. Senat Akademik memilih tiga dari sepuluh bakal calon rektor untuk diajukan kepada MWA, kemudian MWA memilih Prof. Dr. Akhmaloka dari tiga calon yang telah lulus seleksi di Senat Akademik.

Semoga Prof. Dr Akhmaloka mampu mensinergikan segenap potensi dan keunggulan yang ada di ITB, serta mampu merealisasikan visi ITB untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia, yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera.

Pergantian kepemimpinan adalah proses yang perlu dilakukan dan dipersiapkan di setiap organisasi. Organisasi yang baik mempunyai proses yang baik, sehingga pada saat pergantian, kapanpun itu, mampu memilih pemimpin terbaik yang  akan membawa keberhasilan organisasi.

Ketika saya masih di IBM, setiap posisi kunci memiliki paling tidak tiga orang yang dipersiapkan sebagai pengganti. Mereka dibagi dalam tiga kategori, yaitu yang siap segera, yang akan siap dalam waktu dua tahun, dan yang akan siap dalam waktu lima tahun. Mereka yang ada dalam daftar tunggu ini disebut sebagai top talents. Mereka dipersiapkan melalui pelatihan, penugasan, coaching, dan mentoring, agar pada waktunya akan siap menduduki posisi-posisi penting di dalam organisasi.

Tugas saya sebagai CEO di IBM Indonesia saat itu adalah secara teratur melihat dan meyakinkan kesiapan pengganti saya sebagai CEO, serta para pengganti pada jajaran di bawah CEO. Pada bagian-bagian yang masih kosong atau lemah calon penggantinya, usaha proaktif dilakukan, baik melalui percepatan pembibitan pada potensi-potensi yang ada di dalam organisasi, maupun dengan mencari potensi dari luar organisasi untuk dipersiapkan bila potensi yang ada di dalam organisasi tidak mencukupi. Dengan cara seperti ini, pergantian tongkat estafet kepemimpinan dapat berjalan mulus.

Coaching Memaksimalkan Kinerja dan Membuat Tim Berkembang

Salah satu peran penting pemimpin adalah memberdayakan segenap timnya. Coaching adalah teknik yang bisa digunakan. Dalam bukunya yang berjudul “Coaching for Performance”, John Whitmore mendefinisikan, “Coachingadalah membuka pintu penyumbat potensi orang dan memaksimalkan kinerjanya. Membantu mereka untuk belajar dan berkembang, bukan menggurui mereka.”

Coaching mencakup pendekatan komunikasi, gaya kepemimpinan, dan keterampilan untuk mengeluarkan segenap potensi sehingga menghasilkan kinerja yang maksimum. Coaching yang efektif merupakan suatu pola tingkah laku di mana kita lebih banyak bertanya bukan memerintah, mendengar bukan bicara, memberdayakan bukan mengatur. Coaching sebenarnya adalah sebuah mindset, bukan sekadar ketrampilan.

Dalam coaching, pertama yang kita lakukan adalah membimbing agar coachee (orang yang di-coach) mendapatkan informasi yang lengkap dan dapat menentukan fakta-fakta yang relevan dalam menghadapi masalah atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Melalui keterampilan bertanya, seorang coach akan membuat coacheemenemukan beberapa pilihan dan kemungkinan yang sebelumnya tidak dipertimbangkan. Coachee pun dapat menjadi sadar akan hal-hal yang mempengaruhi kinerjanya. Masukan dari orang lain dan observasi dari coach juga akan meningkatkan kesadaran akan fakta-fakta yang relevan.

Hal kedua yang penting dalam proses choaching adalah membangkitkan rasa tanggung jawab yang timbul atas keinginan sendiri. Memerintah seseorang untuk bertanggung jawab tidak otomatis membuat orang tersebut merasa bertanggung jawab. Rasa tanggung jawab umumnya timbul atas dasar pilihan. Cara seorang coach bertanya sangat mempengaruhi timbulnya rasa tanggung jawab ini. Berikut ini adalah contoh-contoh pertanyaan yang merangsang coachee untuk mengambil tanggung jawab:

  • Apa yang Anda bisa lakukan?
  • Bagaimana cara yang akan Anda tempuh untuk memecahkan situasi?
  • Bila ini adalah bisnis Anda sendiri, apa yang akan Anda lakukan?
  • Langkah apa yang pernah Anda coba sebelumnya?
  • Alternatif mana yang yang akan Anda pilih?
  • Apakah Anda bisa melakukannya?

Bila coachee sudah mengambil tanggung jawab, maka coach akan terbebas dari keterlibatan pada hal-hal detilnya. Seperti disampaikan sebelumnya, dalam coaching yang efektif kita lebih banyak bertanya bukan memerintah, mendengar bukan bicara, memberdayakan bukan mengatur. Coaching adalah sebuah mindset, bukan sekedar keterampilan.

Mentoring Mempercepat Seseorang Siap Menerima Tongkat Estafet Kepemimpinan

Mempersiapkan pengganti adalah tugas lain seorang pemimpin. Kita tentunya ingin terus berkembang dan tidak ingin ada di suatu posisi dalam waktu yang terlalu lama. Agar kita bisa naik ke posisi yang lebih tinggi, maka pengganti perlu kita siapkan. Mentoring adalah cara mempersiapkan pemimpin masa depan.

Untuk naik ke posisi yang lebih tinggi, calon potensial harus mempelajari berbagai ketrampilan. Mentor dapat membantu calon tersebut mempelajari keterampilan itu. Selain itu, mentor bisa memberikan petunjuk tentang politik dalam organisasi, serta membantu sang kandidat untuk belajar tentang budaya organisasi, yakni nilai-nilai, sejarah, norma, dan standar yang diterapkan dalam organisasi.

Mentor juga bisa memberi tahu keterampilan dan pengalaman apa yang dibutuhkan untuk naik ke level berikutnya. Mentor menunjukkan jalur mana yang perlu dilalui untuk maju. Dia juga memberikan nasihat posisi mana yang perlu diambil, dan mana yang harus dihindari. Dia pun bisa memberikan informasi mengenai halangan-halangan apa yang mungkin akan datang.

Mentor dapat berfungsi sebagai sponsor, membantu meningkatkan visibilitas kandidat dalam organisasi. Dia bisa membuat pimpinan yang lebih tinggi melihat kekuatan sang kandidat dengan menyertakan pada komite, proyek, dan tim yang penting. Mentor juga bisa memfasilitasi agar kandidat diterima sebagai bagian dari “the inner circle“.

Masukan sangat penting tetapi sering kali sulit didapatkan. Kadang-kadang seseorang melakukan kesalahan dalam pekerjaan dan tidak ada seorangpun memberi tahu sampai semuanya menjadi sangat terlambat. Di sini pun mentor bisa memainkan peranannya.

Coaching dan mentoring, dua tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin dalam meyakinkan bahwa kinerja organisasinya cemerlang dan tongkat estafet kepemimpinan dapat berlangsung mulus. Tidak heran jika Jack Welch mengatakan, “Sebelum Anda menjadi pemimpin, sukses adalah tentang membuat diri sendiri tumbuh dan berkembang. Ketika Anda menjadi pemimpin, sukses adalah tentang membuat orang lain tumbuh dan berkembang.”

Sementara Walter Lippmann berpesan, “Ujian akhir seorang pemimpin adalah ketika kepergiannya meninggalkan keyakinan dan kemauan yang kuat untuk maju terus.”

Salam hangat penuh semangat!
Betti Alisjahbana

Sumber: www.anneahira.com

 

Saturday, 23 October 2010 17:30 | Written by Betti Alisjahbana

Meneruskan Tongkat Estafet Kepemimpinan

 
www.stisitelkom.ac.id www.di.stisitelkom.ac.id www.ktm.stisitelkom.ac.id
www.dkv.stisitelkom.ac.id www.dp.stisitelkom.ac.id www.srm.stisitelkom.ac.id
www.blog.stisitelkom.ac.id www.multimedia.stisitelkom.ac.id
www.elearning.stisitelkom.ac.id www.library.stisitelkom.ac.id
www.repository.stisitelkom.ac.id www.cloudbox.stisitelkom.ac.id
www.digilib.stisitelkom.ac.id www.mirror.stisitelkom.ac.id
www.sisfo.stisitelkom.ac.id www.hilfan.blog.stisitelkom.ac.id
www.telkomuniversity.ac.id www.stisitelkom.academia.edu
www.kuningmas-autocare.co.id www.usnadibrata.co.id www.askaf.co.id www.hilfans.wordpress.com www.hilfan-s.blogspot.com www.profesorjaket.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Just Shared on Tel-U

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading