Categories
Kepemimpinan dan Manajemen

Gerah di Status Quo

Salah satu bahaya dari kesuksesan adalah rasa nyaman dan puas diri menikmati kesuksesan di masa kini itu, sehingga kita malas mengambil inisiatif baru sebagai investasi untuk sukses di masa depan. Padahal, situasi terus berubah dan kesuksesan saat ini tidak menjamin kesuksesan di masa depan. Untuk itu, kita harus berani keluar dari zona nyaman dan memulai inisiatif baru.

Kita banyak melihat perusahaan yang sukses di masa lalu, namun kini tak lagi terdengar statusnya. Di bidang teknologi informasi, nama WANG dan DEC misalnya, sudah tak ada lagi. Sementara itu, pada bulan lalu saya diundang untuk merayakan ulang tahun IBM yang ke-100.

Perusahaan tidak mungkin dapat hidup 100 tahun tanpa melakukan melakukan terobosan-terobosan  terus-menerus. Situasi dan tantangan bisnis kini berbeda, dan karena itu, untuk tetap survive dan memimpin, perusahaan seperti IBM harus senantiasa melakukan berbagai perubahan.

Pada level personal, ketika saya meninggalkan IBM tiga tahun yang lalu, banyak pihak kaget dan mempertanyakan keputusan saya. Bagi saya, ini merupakan bagian dari keluar dari status quo. Setelah 24 tahun bekerja di IBM dan delapan tahun di antaranya menjabat sebagai Presiden Direktur IBM Indonesia, sudah waktunya saya keluar dari zona nyaman dan melakukan hal yang baru: menjadi pengusaha. Kini, tiga tahun kemudian, buah dari pengambilan risiko untuk menjadi pengusaha itu mulai saya nikmati.

Pemimpin besar tidak pernah puas dengan kinerja sekarang ini. Karena itu, mereka berusaha keras untuk mencapai tingkat pencapaian yang lebih tinggi. Pemimpin harus keluar dari status quo jika tidak ingin menjadi pengikut. Karena pemimpin yang tinggal di status quo akan segera menjadi pengikut.

Risiko tampak berbahaya bagi orang yang merasa lebih nyaman dengan masalah lama ketimbang dengan solusi baru. Padahal, energi yang dibutuhkan untuk menangani masalah lama dan solusi baru yang penuh tantangan tidaklah banyak. Bedanya hanya pada masalah sikap positif menerima tantangan dan meninggalkan status quo. Sikap yang positif, tekad bulat, upaya maksimal, dan kemampuan melihat tantangan dan kegagalan sebagai bagian dari perjalanan menuju sukses masa depan adalah bekal untuk sukses yang berkesinambungan.

Apakah Anda merasa puas dengan status quo, ataukah Anda bersedia mengambil risiko untuk memperoleh tingkat capaian yang lebih tinggi?

Sunday, 17 July 2011 20:42 | Written by Betti Alisjahbana

 

Gerah di Status Quo

 
www.stisitelkom.ac.id www.di.stisitelkom.ac.id www.ktm.stisitelkom.ac.id
www.dkv.stisitelkom.ac.id www.dp.stisitelkom.ac.id www.srm.stisitelkom.ac.id
www.blog.stisitelkom.ac.id www.multimedia.stisitelkom.ac.id
www.elearning.stisitelkom.ac.id www.library.stisitelkom.ac.id
www.repository.stisitelkom.ac.id www.cloudbox.stisitelkom.ac.id
www.digilib.stisitelkom.ac.id www.mirror.stisitelkom.ac.id
www.sisfo.stisitelkom.ac.id www.hilfan.blog.stisitelkom.ac.id
www.telkomuniversity.ac.id www.stisitelkom.academia.edu
www.kuningmas-autocare.co.id www.usnadibrata.co.id www.askaf.co.id www.hilfans.wordpress.com www.hilfan-s.blogspot.com www.profesorjaket.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Just Shared on Tel-U

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading