Categories
Belajar Islam

Bersyukurlah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

السلام عليكم

 

Ayat Suci Al-Quran Surat   Ibrahîm         ابراهيم ;

Ayat ke 6:

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ أَنْجَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir´aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu”.

 

Ayat ke 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

 

Ayat ke 8:

وَقَالَ مُوسَىٰ إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

 

Saya mengutip ayat suci al-quran surat Ibrahim ayat 6-8, karena ingat kejadian tadi siang (Minggu, 24 Nov 2013), waktu acara Family Gathering  Fakultas Industri Kreatif Tel-U. Singkat cerita pada acara tersebut terdapat pembagian Door Prize bagi seluruh staf/dosen TCIS (Telkom Creative Industries School) yang hadir.

Ada hal yang unit dalam hadiahnya, kenapa unik? Karena panitia menuliskan dalam undian hadiah berupa “Gilingan Pasta”, dan MC selalu menekankan pelafalan nama hadiah gilingan tersebut dengan nada seperti banci. Hal tersebut sontak saja selalu menjadi bahan tertawaan dan ledekan bagi para peserta. Kalau tidak salah ada 5 buah hadiah berupa gilingan, dan yang membuat gokil, hadiah gilingan tersebut selalu diterima oleh para lelaki… hahaha… mungkin disuruh buat istrinya kali ya, atau mungkin juga untuk modal wirausaha makanan. Tapi yang pasti ini yang beli hadiah panitianya ibu-ibu… xixixixi…

Beberapa peserta lelaki yang mendapat hadiah gilingan tersebut terutama setelah yang kedua, raut wajahnya terlihat beda, kalau bisa disebut raut wajah kecewa, namun tetap tersenyum… cheers guys… bahkan rekan yang terakhir sempat berdoa sebelum dipanggil untuk mengambil bagian door prize untuk tidak sampai mendapat gilingan, namun akhirnya mendapat gilingan juga. Saya sendiri menertawakan dengan puas bersama rekan-rekan yang lain… HAHAHAHA… Haduh… Astagfirullah… Kadang kita itu selalu senang diatas penderitaan orang lain… Padahal mungkin kalau kita yang dapat juga bakal BT kali…

Menyambung pada ayat diatas terutama ayat ke 7, didalam Islam sebetulnya sudah memerintahkan kepada kita bahwa kita harus selalu bersyukur pada setiap apa yang kita miliki dan pada setiap apa yang menimpa kita. Karena kalau kita lihat ayat sebelumnya (ayat ke 6) orang-orang sebelum kita itu cobaannya lebih berat, dan bisa jadi saudara-saudara kita diluar sana itu permasalahan yang dihadapi lebih berat dari pada sekedar mendapat gilingan.

Dilain tempat dalam perjalanan pulang didalam bis, saya mendengar percakapan keluarga disekitar tempat saya duduk.

  • Istri : De (berbicara kepada anaknya, karena sambil membereskan barang bawaan) Hebat uy ayah dapet hadiah..
  • Suami : Iya ayah dapet hadiah, tapi ZONK (maksudnya yang tidak seperti harapan/kurang berarti)
  • Istri : Ga apa-apa yah, Alhamdulillah sakitu oge…
  • Suami : Diam seperti berfikir, menganguk-aguk, namun dari senyumnya seperti kurang ikhlas

Dalam hati saya menanggapi percakapan tersebut, wow… ini istri bisa membawa suami dan keluarganya masuk surga, berbahagialah para suami yang memiliki istri seperti itu, bagaimana tidak? Menurut saya istri yang seperti itu, istri yang pandai bersyukur, setidaknya akan selalu mengingatkan si suami untuk selalu bersyukur atas yang dia peroleh, dan ini minimal bisa mencegah si suami untuk tidak berbuat korupsi/menempuh dengan cara haram dalam memperoleh penghasilan.

Kata “Alhamdulillah” sendiri artinya “segala puji bagi Allah”, namun kalau dalam budaya sunda artinya nuhun ka Allah, si istri betul dalam memberikan nasehat, baik dalam arti secara bahasa memang kita patut memuji Allah atas segala yang kita terima, karena atas ijin-Nya lah hal tersebut terjadi, dan dalam arti secara kebiasaan budaya, emang kita patut berterima kasih juga kepada Allah, karena segala pemberian itu asalnya adalah pemberian dari Allah, cuman memang lewat perantara didunia ini.

Balik lagi, kalau dihubungkan dengan ayat ke 8, sesugguhnya apabila kita tidak pernah bersyukur sekalipun, Allah itu tidak pernah merasa rugi, karena Allah maha kaya, dan kalau kata ustad Nur Maulana di iklan tivi, karena Allah itu maha pemurah suka bagi-bagi…

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita akan menemui perkataan seperti;

wah.. si A gajian 2 koma, si B  malah sampai 3 koma, ko aku cuma 1 koma ya?

Tanggal 1 udah koma… hahaha..

 

 

 

 

Atau perkataan seperti ini;

perhiasannya banyak ihh jengg.. pantes aja, ‘kan suaminya kerja di perusahaan Telkom…

Kan katanya pegawai Telkom bayarannya besar-besar ya… hehe..

 

 

 

 

 

Bisa juga percakapan seperti ini;

si bos kok percaya banget ya sama dia, padahal kerjanya kan biasa aja, cuma cari muka doank

Ini biasanya percakapan pegawai yang merasa pinter atau dirugikan

 

 

 

 

 

Hmmm.. keluhan di atas barangkali bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, tapi mudah-mudahan tidak dikehidupan warga TCIS. Aamiin…

Setiap orang diberi modal untuk beribadah kepada Allah berupa akal, materi, dan hati, dengan komposisi yang berbeda-beda. Mungkin ada yang diberi kelebihan akal atau logika, dengan perasaan yang kurang peka. Di sisi lain, ada juga yang memiliki materi berlimpah, tetapi akal atau pemikiran untuk mengambil keputusan-nya kurang.

Ada yang dijadikan Dekan seperti Pak Agus Achmad, ada yang dijadikan OB seperti Pak Ismet, ada yang dijadikan staf seperti Reni, atau juga satpam seperti Pak Fiki. Semua bertindak seperti usahanya. Karena mungkin bisa jadi sebetulnya oleh Allah, Pak Ismet itu diberikan simpanan harta yang belum diambil oleh Allah sebanyak 4 Milyar, Reni 4 M, Pak Fiki juga 4 M, namun karena semua usahanya yang masih belum gas poool maka posisi sekaranglah yang baru bisa diraih.

Yang harus diingat ialah cara mencapainya yang harus sesuai dengan akidah Islam, yaitu diperoleh dengan cara jujur sehingga halal, apalagi kita ini dibayar oleh mahasiswa yang bisa kita anggap sebagai rakyat dan kita ini pemerintahnya, apakah rakyat rela bayar uang apabila uang tersebut diketahui sebagiannya untuk membayar jam kerja namun jam kerjanya dipakai untuk tidur, ngegosip, main games, nonton gosip di tivi, ngurusin jualan, dan lain sebagainya. Saya pribadi sebagai pembayar pajak, dongkol juga kalau melihat dana pajak dikorupsi oknum pemerintah. Kalaupun alasannya pendapatan yang kurang sehingga wajar, atau supaya ngga jenuh, itu bukanlah hak yang tepat sebagai pembenaran alasan kita

Ada suatu riwayat Khalifah Islam terdahulu Umar bin Abdul Aziz masih berhubungan darah dengan Umar bin Khattab, beliau itu mematikan lilin kantornya, dan mengganti menggunakan lilin pribadi saat membicarakan masalah keluarga, padahal yang menanyakan masalah keluarga bisa disebut bagian SDMnya Gubernuran. Nah kalau bisa kita juga mencontoh perilaku tersebut.

Jadi dalam memperoleh ridzki itu begitu banyak kombinasi. Begitu banyak kemungkinan. Tetapi sesungguhnya itu semua itu sudah sesuai dengan porsinya dan hanya sedikit saja yang menyadari bahwa sesungguhnya Allah Maha Adil.

Apapun yang kita miliki saat ini, maka itulah anugerah Allah untuk kita jadikan modal dan bekal dalam mengarungi hidup yang sementara, menuju alam yang lebih kekal dan abadi. Bekal tersebut bisa kita upgrade melalui usaha dan doa. Namun untuk beberapa hal, memang ada yang tidak dapat diubah seperti; lahir dan kematian. Kata Ibu saya, setiap orang itu sudah ada ridzkinya masing-masing.. dan tergantung dari cara kamu memperolehnya..

Alangkah lebih baik lagi, bila semua ketetapan Allah kita syukuri dan kita selami lautan hikmahnya.

Jadi kalau kata lirik lagu de’ massive,

“Syukuri apa yang ada…. Hidup adalah anugerah…… “

Lakukan semua hal terbaik yang bisa kita lakukan di posisi saat ini.

Aa Gym bilang, bila menjadi seorang penyapu jalanan sekalipun, maka

“Jadilah penyapu yang baik hingga malaikat di langit, bumi, dan yang berada diantaranya ikut memuji kesungguhan sang penyapu karena keikhlasan dengan pekerjaannya.”

 

Akhir kata; tidak ada manusia yang sempurna, jangan pernah lihat keatas, bersyukurlah, lihatlah ke yang lebih susah dari kita, jadilah diri sendiri, camkan bahwa inilah aku dan segala kemampuanku serta kekuranganku.

 

 

Sebagian ada yang diambil dari blog : http://riezka135.wordpress.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Just Shared on Tel-U

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading