Categories
Kepemimpinan dan Manajemen

Kreativitas Merupakan Kompetensi Kepemimpinan Terpenting

Dalam salah satu studi yang pernah dilakukan IBM Institute for Business Value dan IBM Strategy & Change, para chief executive officer (CEO) perusahaan maupun senior leader di sektor publik mengakui bahwa masyarakat dan perusahaan menghadapi tantangan yang makin kompleks. Kesimpulan yang menarik dan relevan bagi kita di saat hendak memilih pemimpin nasional ialah bahwa ‘kreativitas merupakan kompetensi kepemimpinan terpenting’ yang diperlukan untuk mengelola kompleksitas persoalan.

Kreativitas Merupakan Kompetensi Kepemimpinan Terpenting
Kreativitas Merupakan Kompetensi Kepemimpinan Terpenting

Survei dilakukan terhadap para eksekutif perusahaan maupun senior leader sektor publik di berbagai wilayah, yakni AS dan Kanada, Eropa, Jepang, serta Amerika Latin, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Mereka bergerak dalam beragam sektor swasta maupun publik. Menghadapi situasi yang mudah berubah, kompleks, dan cenderung tidak pasti dibutuhkan kepemimpinan kreatif dengan pendekatan baru.

Kompleksnya persoalan, menurut studi ini, membuat penciptaan nilai (value creation) dari suatu kegiatan bisnis/sosial menjadi kian tidak mudah. Para pemimpin ini harus piawai dalam memilah aspek-aspek mana yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi, menciptakan inovasi, dan mendorong pertumbuhan serta distribusi yang lebih besar.

Pemimpin kreatif akan mampu menemukan berbagai peluang dari situasi yang rumit. Mereka bersikap lebih fleksibel: aturan dipegang tapi bukan untuk merintangi inovasi. Indonesia adalah sebuah organisasi sangat besar, oleh sebab itu memerlukan kepemimpinan yang mampu mengelola unsur-unsur terpenting yang mampu mendorong kemajuan bangsa ini.

Kuncinya, bila meminjam studi IBM ini, terletak pada kreativitas: kreativitas merupakan kualitas kepemimpinan terpenting yang diperlukan untuk mengelola kompleksitas bangsa ini. Dalam konteks bisnis, ini berarti penciptaan model-model bisnis yang sesuai dengan perubahan dan pendekatan baru terhadap pelanggan. Dalam konteks publik, ini bermakna mengelola perubahan di antara ketegasan terhadap aturan main dan keluwesan dalam menemukan dan menjalankan terobosan.

Pemimpin kreatif akan terbuka terhadap ide-ide baru dalam memecahkan persoalan, termasuk dalam cara memimpin dan berkomunikasi. Memimpin sebuah bangsa di masa kini tidak lagi bisa dengan cara ‘command and control’—kendati model ini tetap diperlukan dalam lingkup dan lingkungan tertentu.

Para pemimpin perusahaan dan sektor publik yang terlibat dalam studi ini juga mengatakan bahwa keberhasilan perusahaan dan upaya-upaya publik di masa depan sangat bergantung kepada bagaimana pemimpin mampu ‘menciptakan secara bersama’ suatu produk, jasa, aktivitas sosial dengan pelanggan/warga masyarakat. Prinsip ‘co-creation’ memperoleh penekanan.

Satu lagi kesimpulan penting dan relevan dari studi ini ialah pemimpin kreatif harus mampu menyederhanakan aktivitas operasional, penciptaan produk dan jasa, prosedur-prosedur. Dengan cara ini, akan semakin banyak pelanggan dan warga masyarakat yang mau dan mampu terlibat dalam upaya menciptakan apa yang mereka butuhkan.

Kuncinya: bagaimana pemimpin kreatif ini, baik dalam bisnis maupun publik, mampu mengkapitalisasi kompleksitas persoalan yang mereka hadapi. Bukan sebaliknya, menyerah kepada persoalan.

Tantangan bagi pemimpin baru ini ialah bagaimana memimpin dengan kreativitas yang hebat, berhubungan dengan pelanggan dan warga secara imajinatif, dan mendesain kegiatan mereka agar lebih sederhana sehingga organisasi mampu bergerak lebih cepat dan fleksibel. Para pemimpin ini juga harus lebih tangkas menghadapi situasi yang berubah cepat. Tidak gamang dan tidak lamban dalam memutuskan dan bertindak.

 

Kreativitas Merupakan Kompetensi Kepemimpinan Terpenting

Sumber : http://indonesiana.tempo.co

Bandung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Just Shared on Tel-U

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading