Categories
Belajar Islam

Arti Syukur

Menarik untuk menyikapi istilah syukur dalam arti kata syukur. Syukur hendaklah bukan sebatas ucapan, tapi lebih dituntut kepada perbuatan dan tindakan wujud nyata yaitu dengan menjalani kehidupan sebagaimana fitrahnya kita sebagai manusia. Itulah yang disebut di dalam Quran bahwa apabila kita bersyukur, niscaya Tuhan akan menambah kenikmatannya.

Syukur pada tingkatan tasauf/sufistik adalah salah satu tahapan untuk mencapai “ridho” (kasta tertinggi seorang sufi). Sedangkan syukur pada tingkatan dasar adalah “rasa”. “Rasa” syukur ditingkat “rasa” memberi arti bahwa tidak akan ada kehidupan, atau kita tidak bisa menghirup udara yang digambarkan sebagai oksigen pada email sebelumnya, jika “rasa” itu tidak ada. Bayi menangis ketika dicubit, artinya dia bisa me-“rasa”-kan dan “rasa” itu diungkapkannya dengan menangis.

Syukur dengan bahasa “rasa” jelas lebih nyata daripada sekedar ucapan syukur. Tanpa mengucapkan “rasa” syukurpun kalau mimiknya sudah mengisyaratkan bersyukur sebenarnya sudah cukup. Mengapa….? Karena ” hakekat Syukur “ itu milik Tuhan…!.

Dalam konteks hubungan sosial misalnya, implentasi “rasa” syukur jelas tersurat dalam sebuah hadis bahwa ”Barang siapa yang tidak bersyukur terhadap sesama Manusia, maka dia sesungguhnya tidak bersyukur kepada Tuhan “. Ini berarti bersyukur terhadap sesama manusia dengan cara saling memberi dengan penuh rasa tulus jelas merupakan tanda bukti bersyukur kepada Tuhan.

Dalam konteks dengan alam pun memelihara adalah kata lain untuk men-syukuri, bahkan hukumnya wajib karena tidak kurang 12 ayat Tuhan mewajibkan agar manusia tidak membuat kerusakan alam, kerusakan lingkungan hidup, menjaga ekosistem, dsb.

Nah selamat bersyukur… semoga Allah SWT selalu memberi hidyahnya…

Wassalam..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Just Shared on Tel-U

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading